Desa Garantung- Produksi pertanian jagung di Desa Garantung Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sudah memiliki pasar tersendiri. Dengan begitu petani tidak perlu khawatir meng ...
Load More
Desa Garantung- Produksi pertanian jagung di Desa Garantung Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sudah memiliki pasar tersendiri. Dengan begitu petani tidak perlu khawatir mengembangkan tanaman jagung tersebut.
Lahan di Garantung yang sudah ditanami jagung jelas menunjukkan adanya keseriusan masyarakat untuk bertani menanam komoditas dengan prospek ekonomi bagus untuk usaha Desa atau Bumdes. Pengembangan tanaman jagung tersebut, seperti kelompok tani BUMdes Garantung Makmur yang melakukan tanam massal jagung jenis hibrida ini. Pemilihan jagung hibrida kata Kades karena sudah ada pasarnya, yakni pabrik pengolahan tepung di Kalimantan Selatan.
Pihak pabrik sudah melakukan survey dan melihat potensi jagung di Kecamatan Maliku cukup bagus, sehingga mulai dilakukan kerjasama dengan kelompok tani.Terkait hal tersebut Kepala Desa Garantung Supardiono mengatakan, kelompok tani di wilayahnya mengupayakan pengembangan jagung tersebut sebagai kegiatan agribisnis.
Kepala Desa Garantung Supardiono mengupayakan pengembangan jagung tanpa membakar, dan semaksimal mungkin tidak membakar di antaranya dengan cara mempercepat menghancurkan rumput dengan bahan pengurai dan ini sudah dipraktekkan kelompok tani di Desa Garantung.
Berkaitan dengan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Polsek Maliku memang menggandeng kelompok tani untuk melakukan upaya pengolahan tanah tanpa bakar.
Salah satu upayanya, dengan pengolahan tanah melalui penghancuran tanaman gulma menggunakan bahan pengurai yang tidak merusak tanah dan langsung menjadikan gulma atau rumput yang mati sebagai pupuk kompos pada areal pertanian.
Supardiono mengatakan kelompok tani melakukan upaya tersebut dalam kegiatan agrbisnis tanaman jangung yang dibina oleh badan usaha milik desa (BUMDes). Dalam pengolahan tanah, rumput tidak perlu dibakar dan bisa ditraktor langsung menjadi kompos. Menurut Supardiono, percobaan sudah dilakukan juga oleh kelompok tani di Desa Sidodadi dan berhasil.