Kegiatan mencangkong adalah salah satu cara untuk memperbanyak tanaman. Hasil dari mencangkok akan sama seperti induk tanaman sumber cangkok. Jika tanaman berbuah manis dan berdaging tebal, maka hasil tanaman cangkok juga akan berbuah manis dan berdaging buah tebal.
Mencangkok dipilih sebagai upaya memperbanyak tanaman agar terus lestari dengan biaya yang murah. Keunggulan mencangkok lainnya yaitu dapat berbuah dengan cepat.
Kegiatan mencangkok tanaman buah di desa jabiren dimulai dari kebun buah seorang warga bernama Tahan (35). Tahan (35) mencangkok tanaman paken (Durio kutejensis) dan Tanaman Manggis (Garcinia x mangostana) di kebunnya yang terletak 400 meter sebelah barat dari jalan Trans Kalimantan, Desa Jabiren, Kabupaten Pulang Pisau.
Tahan memilih tanaman paken dan manggis yang telah berbuah untuk dijadikan pohon induk. Pohon induk di pilih batang sebesar ibu jari jempol untuk di cangkok. Cangkok tanaman buah dengan cara di kulit sepanjang 5-10 cm lalu di olesi serbuk perangsang akar. Setelah diolesi barulah di tutup dengan tanah kemudian dibungkus dengan plastik transparan. Tujuan penggunaan plastik transparan agar akar yang tumbuh dapat terlihat.
Tahan (35) berinisiatif mencangkok karena penjualan buah paken selalu laris dan kekurangan stok buah pada saat panen pada Juli lalu. Satu pohon buah paken milik pak Tahan dapat menghasilkan 4 Juta Rupiah. Selain itu, Pembeli buah Paken juga sering menanyakan bibit buah paken. Berdasarkan alasan itulah Tahan mencoba untuk mencangkok. Selain untuk menambah jumlah pohon paken di kebunnya juga untuk dijual kemasyarakat nantinya.