"Kharisma" Pengrajin Purun yang semakin "Meredup" di Desa Tuhuran
Tikar purun yang dulu merupakan salah satu produk unggulan para Pengrajin purun di desa Tuhuran Kec. Haur Gading Kec. Haur Gading Kab. Hulu Sungai Selatan Prov. Kalimantan Selatan yang dilakukan secar ...
Load More
Tikar purun yang dulu merupakan salah satu produk unggulan para Pengrajin purun di desa Tuhuran Kec. Haur Gading Kec. Haur Gading Kab. Hulu Sungai Selatan Prov. Kalimantan Selatan yang dilakukan secara turun-temurun saat ini mengalami penurunan.
Penurunan ini diakibatkan lahan purun yg semakin mengecil dikarenakan kebakaran lahan yang terjadi tiap tahunnya, harga tikar purun yang rendah yaitu sekitar Rp 5000 perbuah dan susahnya pemasaran tikar purun saat ini. Sehingga "Kharisma" para Pengrajin purun makin lama makin "meredup".
Nursehan (75) yang merupakan pengrajin tikar purun yg diwariskan oleh orang tuanya mengatakan kurangnya minat para penerus Pengrajin tikar purun saat ini menambah makin redupnya kegiatan unggulan ini.
Dengan keadaan ini, masyarakat desa Tuhuran banyak mencari mata pencaharian lain selain kerajinan purun seperti bertani (behuma), mencari ikan atau bekerja di luar desa Tuhuran untuk menambah atau mengganti mata pencaharian.
Nursehan berharap adanya solusi dari pemerintah atau pihak lain dapat membantu melestarikan dan mengembangkan kegiatan ini menjadi kegiatan unggulan seperti dulu lagi sebagai mata pencaharian yang bisa menjanjikan.
Untuk mendownload aplikasinya bisa ke
Play Store