Kelompok Masyarakat Peduli Api Desa Sei Baru Tewu Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah mengaku kesulitan dalam memantau kebakaran di wilayah Desa Sei Baru Tewu. Selama periode September 2018 tercatat tidak ada kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Desa Sei Baru Tewu. Data tersebut diperoleh berdasarkan keterangan dari Bapak Subli (Ketua MPA Desa Sei Baru Tewu) dan Bapak Subli (Kepala Desa Sei Baru Tewu).
Padahal menurut keterangan dari beberapa desa tetangga ada beberapa kejadian kebakaran di wilayah yang berbatasan dengan Desa Sei Baru Tewu. Namun wilayah Desa Sei Baru Tewu yang memanjang terutama wilayah Sungai Baru yang terletak dari Sungai Kahayan sampai perbatasan Kecamatan Sebangau Kuala memang sulit dijangkau. Akses jalan yang tersedia saat ini hanya sekitar 5 Km dari Sungai Kahayan ke arah dalam. Selain itu di daerah Sungai Tewu belum ada akses transportasi darat sehingga harus memakai alat transportasi air yaitu alkon/ces. Itupun saat musim kemarau terbatas karena air sungai surut.
Pemukiman penduduk yang terpusat di bantaran Sungai Kahayan menambah sulitnya mendapatkan informasi kejadian kebakaran di daerah belakang. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa petani yang menggarap lahan di wilayah tersebut merupakan penduduk desa lain. Sedangkan untuk menjangkau wilayah tersebut harus melalui jalan memutar dari Desa Wonoagung dan Kanamit Barat dengan waktu tempuh perjalanan paling cepat satu jam.
Tentu saja hal tersebut merupakan tantangan yang cukup besar untuk kelompok MPA dalam memantau kebakaran. Apalagi saat ini belum ada sumber dana operasional untuk MPA sedangkan pengeluaran yang diperlukan tidak sedikit. Sehingga sampai saat ini kinerja MPA belum dapat maksimal dalam memantau dan menangani kejadian kebakaran hutan dan lahan di desa.
Hal ini perlu dipikirkan jalan keluarnya oleh semua pihak. Program Desa Peduli Gambut saat ini sedang mendorong untuk memasukkan usulan yang terkait dalam restorasi gambut dan karhutla ke dalam perencanaan desa, khususnya RKPDes. Dukungan dari pihak-pihak lain baik pemerintah maupun non-pemerintah terutama masyarakat desa yang mempunyai hubungan paling erat dengan daerah gambut akan sangat membantu dalam menjaga gambut tetap lestari. Pulihkan gambut, pulihkan kemanusiaan!!