Vegetasi Hutan Mangrove Di Kawasan Pesisir Desa Sei. Hambawang
Desa Sei. Hambawang Kecamatan Sebangau Kuala (KAL-TENG) yang berada di kawasan pesisir yang merupakan suatu daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut. Serta kawasan pesisir me ...
Load More
Desa Sei. Hambawang Kecamatan Sebangau Kuala (KAL-TENG) yang berada di kawasan pesisir yang merupakan suatu daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut. Serta kawasan pesisir merupakan kawasan yang sangat penting di tinjau dari segi perencanaan maupun pengelolaan kawasan. Salah satu potensi yang di miliki sumberdaya hutan mangrove yang cukup besar sepanjang garis pantai yang mengarah laut Jawa dan Teluk Sebangau.
Hutan mangrove yang berada di kawasan pantai dan pesisir Desa Sei. Hambawang ini dicirikan dengan jenis pohonya yang terdiri dari : api-api (Avicenia sp), pedada (Sonneratia sp), bakau (Rhizophora sp), lacang (Bruguiera sp), nyirih (Xylocarpussp), nipah (Nypa sp), dll.
Fungsi hutan mangrove dapat digolongkan 3 macam yaitu fungsi secara fisik diantaranya : menjaga garis pantai dan tebing sungai dari erosi maupun abrasi, mempercepat perluasan lahan dengan adanya jerapan endapan lumpur yang terbawa oleh arus ke kawasan hutan mangrove. Serta mengendalikan laju nutrisi air laut, sehingga air sumur di sekitarnya menjadi lebih tawar, melindungi daerah belakang mangrove dari hempasan gelombang angin kencang dan bahaya tsunami.
Fungsi hutan mangrove secara ekologis diantaranya tempat mencari makan (feding ground) , tempat memijah (spawing grounf) berbagai jenis ikan, udang, kepiting, rajungan, kerang dan biota laut lainya, tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan reptil. Bagi beberapa jenis burung, vegetasi mangrove di manfaatkan sebagai tempat istirahat, tempat tidur bahkan bersarang.
Selain itu hutan mangrove juga bermanfaat bagi beberapa jenis burung migrant sebagai lokasi antara (stop over area) dan tempat mencari makan, karena ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang kaya sehingga dapat menjamin ketersediaan pakan selama musim migrant. Vegetasi hutan mangrove juga memiliki kemampuan memelihara kualitas air, karena vegetasi ini memiliki kemamluan luar biasa untuk menyerap polutan (logam berat Pb, Cd, dan Cu)
Fungsi hutan mangrove adalah penyerap karbon sedangkan secara ekonlmis diantaranya hasil hutan berupa kayu bakar, madu hutan, obat-obatan.
Melihat gejala ancaman bagi kelestarian hutan mangrove berupa pencemaran dari limbah kimia maupun kegiatan berbagai kepentingan yang mengancam ekosistem hutan mangrove yang cendrong tidak memperhatikan aspek kelestarian, maka perlunya pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove yang memperhatikan daya dukung dan kelestarian hutan mangrove.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal disekitar hutan mangrove merupakan masalah prinsipil dalam usaha menyelamatkan mangrove. Upaya pelestarian hutan mangrove merupakan suatu usaha yang sangat kompleks untuk di lakukan demi memenuhi dari berbagai pihak kepentingan. Akan tetapi, sipat akomodatif akan lebih disarankan manfaatnya bilamana.keberpihakan kepada institusi yang sangat rentan terhadap sumberdaya hutan mangrove, dalam hal ini masyarakat di berikan porsi yang lebih besar.
Untuk membangun serta mengelola kawasan pesisir ini secara lestari dan berkelanjutan diperlukan pengetahuan tentang nilai strategis dari keberdaan hutan mangrove yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Pengelolaan sumberdaya kelautan dan pesisir berbasis masyarakat merupakan salah satu strategi pengelolaan yang dapat meningkatkan efesiensi dan keadilan dalam pemanfaatan sumberdaya alam. Selain itu strategi ini dapat membawa efek positif secara ekologi dan sosial.
Pengelolaan sumberdaya kelautan berbasis komunitas lokal sangatlah tepat diterapkan, selain efek yang positif juga komunitas lokal mempunyai ketertarikan yang kuat dengan kawasan, sehingga pengelolaan yang dilakukan akan diusahakan demi kebaikan kawasanya. Berangkat dari asumsi bahwa laut dan pesisir tidak semata sistem ekologi, tetapi juga sistem sosial. Karena itu perpaduan sistem ekologi-sosial menjadi sangat penting dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan.
Kuatnya institusi sosial kawasan pesisir ini, bila mereka berdaya, aturan lokal mereka bisa melengkapi kekuatan hukum formal, mereka bisa menjadi pengawas laut dan juga hutan mangrove yang efektif, pengelola perikanan di kawasnya karena di dukung pengetahuan lokal (traditional ecological knowledge), serta pendorong berdayanya ekonomi kawasan pesisir.
Strategi pengelolaan hutan mangrove berbasis masyarakat dalam setiap kebijakan yang diberlakukan dapat lebih tepat sasaran. Keterlibatan langsung komunitas lokal dalam mengelola sumberdaya alam di kawasanya dalam bentuk ikut memikirkan, memformulasikan, merencanakan, mengimplintasikan, mengevaluasi maupun memonitoringnya sesuai yang menjadi kebutuhan.
Ekosistem hutan mangrove yang terjaga dengan baik mempunyai potensi ekowisata yang dapat di kembangkan. Kegiatan ekowisata sekaligus memberikan informasi langsung yang di harapkan dan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mencintai alam.
Untuk mendownload aplikasinya bisa ke
Play Store