Primadona Baru di Lahan Gambut Waspadai Kebakaran Lahan
Masyarakat di Sei Seribu memanen Sengon yang kurang lebih berusia 4 tahun di Kelurahan Bahaur Basantan, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (19/2/2019).Perkebunan sengon (Albizia ch ...
Load More
Masyarakat di Sei Seribu memanen Sengon yang kurang lebih berusia 4 tahun di Kelurahan Bahaur Basantan, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (19/2/2019).
Perkebunan sengon (Albizia chinensis) memang menjanjikan dengan harga jual kelas A Rp. 450.000 perkubik dengan ukuran lebar minimal 25 cm, kelas B 25-20 cm dengan harga Rp. 350.000 perkubik dan kelas L maksimal 20 cm Rp. 275.000 perkubik.
Dalam pemanenan sengon tidak begitu susah hanya di potong-potong dengan ukuran 1 M saja, masyarakat menjual sengon hanya ke tangkulak-tangkulak yang datang ke pemilik sengon.
Pak Uneng (50) petani sengon, budidaya perkebunan sengon dalam perawatanya tidaklah susah karena kondisi lahan sangat cocok ditanami sengon tidak perlu lagi di pupuk, setelah selesai ditanam sampai panen tidak ada perawatan khusus hanya saja sebulan atau 3 minggu membersihkan rumput-ruput di sekitar batang pohon sengon. Perlu di jaga dan di kawatirkan adalah kebakaran lahan karena sengon sangat sensitif biarpun batangnya ngga kena api, kena panas nya saja sengon rusak bahkan bisa mati apa lagi menanam sengon di lahan gambut sangat rentan terjadinya kebakaran pada saat musim kemarau tiba.
Sebagian masyarakat di Kelurahan Bahaur Basantan menebangi kebun kelapanya untuk di tanami sengon karena harganya sangat menjanjikan dan perawatannya dianggap sangat mudah.
Alasan masyarakat menebang kelapa mengantikan sengon adalah kelapa sudah tua dan kurang produktif lagi, harga jual buah kelapa yang sangan murah dan juga hama monyet yang begitu banyak sehingga merusak kebun masyarakat.
Untuk mendownload aplikasinya bisa ke
Play Store