Desa Kuala Sungai Jeruju merupakan desa yang berada di desa pesisir pantai. Pemukiman warga berjarak lebih kurang 100 meter dari bibir pantai. Model pemukiman warga yaitu rumah bertiang cor balok juga kayu besar. Perumahan warga ini juga berada ditepian aliran sungai alam. Persoalan sampah di desa ini juga menjadi kendala, sehingga perlu adanya tindakan untuk mencegah menumpuknya sampah yang bisa menjadi sumber bencana di desa. Sampah botol/ gelas plastik bisa menjadi masalah jika dibuang sembarangan. Oleh sebab itu harus ada edukasi penyadaran untuk warga terkait pengelolaan/ pemanfaatan sampah.
Pak ?Sohar bersama FasDes? mencoba membuat ide sederhana untuk memanfaatkan sampah botol/ gelas plastik sebagai pot tanaman untuk menanam cabai. Botol plastik ini bisa dimanfaatkan sebagai pot tanaman. Ada banyak cara pemanfaatan sampah botol plastik ini. Jika diatur dan ditata dengan baik, pot-pot yang dibuat dari sampah botol plastik bekas ini bisa menjadi sangat menarik dan menambah keindahan taman, jalan kampung, atau halaman rumah kita. Botol plastik juga bisa dimanfaatkan sebagai pot untuk berkebun dilahan pekarangan terbatas/ vertical garden. Bisa juga digunakan untuk hidroponik maupun aquaponik.
Pot yang dibuat dari botol plastik bekas juga bisa dimanfaatkan untuk pembibitan sampai tanaman yang sudah produksi. Bahkan ada yang memanfaatkan sebagai tempat untuk menanam sayuran organik. Pot dari sampah plastik botol juga bisa dimanfaatkan untuk urban farming di dalam rumah, di teras rumah yang sempit atau bahkan hanya di jendela rumah yang sempit seperti dipemukiman desa Kuala Sungai Jeruju ini.
.
Media tanam untuk pot dari sampah botol plastik ini bisa memanfaatkan tanah yang berasal dari tanggul tambak atau tanah humus yang ada di sekitar pemukiman warga. Agar tanaman tumbuh subur dan sehat selain pemberian kompos yang dibuat dari sampah organik atau non organik seperti urea.
Dengan harapan contoh kegiatan yang sederhana ini bisa mengubah mindset warga untuk lebih ramah lingkungan, memanfaatkan barang barang bekas sebagai media tanam budidaya sayur mayur untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari meski berskala kecil. Terpenting tidak lagi membuang sampah sembarangan.