MENYAMBUNG HIDUP DARI TETESAN GETAH KARET
Warga Desa Gandang, Kec Malaiku, Kab Pulang Pisau, Prov Kalimantan Tengah, Sabtu (19/01/2019) saat pagi datang terlihat di kebun karet sedang manyadap (menoreh) pohon karet, kegiatan ini sering di jum ...
Load More
Warga Desa Gandang, Kec Malaiku, Kab Pulang Pisau, Prov Kalimantan Tengah, Sabtu (19/01/2019) saat pagi datang terlihat di kebun karet sedang manyadap (menoreh) pohon karet, kegiatan ini sering di jumpai di beberapa kebun karet warga.
Setidaknya kegiatan ini untuk meningkatkan penghasilan warga dimana untuk sekarang ini harga karet per Kg sedang stabil berkisar di Rp. 9.200 untuk karet kering, sedangkan harga karet basah berkisar Rp. 6.500 jika kemaren harga karet rendah berkisar Rp. 4.500 untuk karet basah. tutur Bapak Ruswanto RT. 07 RW. 02 yang sedang berada di kebun karet.
Kebanyakan karet yang sudah kering nantinya di jual di pengepul (tengkulak) yang ada di desa, dengan rentan waktu berkisar 15 hari biasanya terkumpul sekitar 35 - 50 Kg dengan pendapatan berkisar Rp. 700.000 - 1.000.000 untuk rentan satu bulan.
Terkdang petani karet mengeluhkan karena kebun yang sudah berumur sekitar 15 - 20 tahun lebih sudah terlihat kurang mengelurkan getah di karenakan bibit yang ada bukan bibit unggul melainkan bibit dari biji (lokal), di tambah lagi tidak ada di beri pupuk dan juga bahan untuk meningkatkan keluar latek seperti merek Ethrel.
Harapan kedepannya agar ada perhatian dari dinas terkait serta bantuan dari pihak lain untuk dapat mengatasi masalah ini. Agar petani karet dapat hidup sejahtera karena masih banyak warga yang hidup dari menyadap karet.
Untuk mendownload aplikasinya bisa ke
Play Store