Terlihat 30 Cm dari permukaan air batas lantai rumah pemukiman dengan banjir pasang tahun ini di desa pulau limbung kec.sungai raya kab. Kubu raya Kalimantan Barat. Di beberapa sudut pandang hanya bisa terlihat beberapa motor masyarakat yang harus terendam dalam banjir pasang air sungai Kapuas tahun ini. Selasa (25/12/18).
Seperti tahun-tahun sebelumnya masyarakat desa pulau limbung sudah dapat menghadapi kondisi air pasang seperti ini. Tidak mengherankan beberapa rumah harus meninggikan posisi rumahnya lebih tinggi dari jalan rapat beton yang tinggi jalan rapat beton dari permukaan tanah mencapai 2,5 M dikarenakan masyarakat tidak punya pilihan lain selain itu. Yang menarik dengan air pasang tahun ini adalah kehidupan masyarakat seakan sudah terbiasa dengan kondisi ini menjadikan kesimpulan bahwa system penghidupan dimasyarakat yang sudah turun-temurun dalam menghadapi sebuah potensi kebencanaan local untuk tidak panik dalam sebuah peradaban di Desa Pulau Limbung.
Belum lagi kita melihat dari dampak banjir ini ke lahan pertanian menjadikan beberapa komuditi harus gagal panen tahun 2018 ini. Ironi sekali potensi pertanian desa yang subur harus terkena banjir yang setiap tahun melanda desa pulau limbung. Menurut pak maskun (65) petani dan anaknya ibu nani kusumawati (39) alumni sekolah lapang, banjir ini sering sekali terjadi desa, dan ini menjadi permasalahan para petani dalam mengembangkan semangat dan pengelolaan lahan pertanian mereka, Karena masa tanam sudah lewat namun terkadang harus kuatir menuju masa panen apabila terjadi air pasang seperti tahun ini. Sementara desa lahan pertanian semakin sedikit dengan perluasan lahan sawit yang semakin meluas.
Harapan besar kami hanya di Perhutanan Sosial dengan menjadikan Hutan Desa menjadi kekuatan pertanian di desa dengan tidak mengurangi sedikit pun aspek terhadap perlindungan ekosistem di dalamnya tutur dari Ketua LPHD Rimba Melaban bapak Muzirin (38) menambahkan.
Air pasang sungai Kapuas terjadi akibat meningkatnya debit air sungai Kapuas dari Hulu ke Hilir yang berdampak hebat di pemukiman masyarakat pesisir khususnya Desa Pulau Limbung. Semoga banjir ini segera berlalu.
Petani Berdaya Indonesia Kuat