Sejak masuknya Program Desa Peduli Gambut oleh Badan Restorasi Gambut pada tahun 2017 lalu, membuat masing-masing desa punya ide sendiri untuk berkreasi dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal yang ada pada saat ini.
Sebut saja Nurlaelawati (38) yang disapa Bu Ela, dari Desa Mengkalang Jambu Kecamatan Kubu,Kubu Raya. beliau pernah terlibat dalam kegiatan restorasi seperti pelatihan maupun pertemuan musyawarah desa. Saat ini aktif sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Obrolan di warung kelontong milik Darni (46) membuahkan hasil dengan memperbincangkan prodak desa mengkalang jambu yang saat ini belum ada warga desa yang memanfaatkannya misalnya hasil dari lahan gambut seperti jagung,jahe,kelapa,nenas dan kopi.
Beranjak dari obrolan itu pada hari jum?at (07/12/18) malam, bu Ela mengutarakan keinginannya untuk mencoba membuat oalahan makanan dengan variasi jenis, mulai dari Dodol,Sirup dan kerupuk. Adapun bahan yang akan digunakan yaitu nenas, ubi jalar, jagung dan kelapa.
Tidak Butuh waktu lama prodak makanan hasil buatan bu Ela menarik perhatian warga bahkan sebagian warga minta resep pembuatannya, saat ini produk makanan yang dibuat yaitu Kerupuk Jagung, Kelapa dan Ubi. Saya mencoba untuk mengembangkan produk produk makanan karena belum ada dari ibu-ibu di sini membuat olahan makanan tersebut dan bicara pembuatan cukup sederhana tinggal kemauan kita untuk berkreasi didesa,Tutur Bu Ela.
Kerupuk tersebut dibuat dengan bahan sederhana seperti ubi,kelapa dan jagung. untuk pembuatan tepung bu ela menggunakan alat seperti mixer yang kapasitasnya kecil hingga sekali pembuatan bisa mengahilkan 1-2 kilogram kerupuk. Hal ini terus dilakukannya bahkan sudah dikenalkan kepemerintahan desa pada saat acara pertemuan desa dan dinikmati langsung oleh Kepala Desa (Agustar). Selaku Kepala Desa, Agustar memberikan masukkan dari makanan tersebut yang unik adalah kerupuk jagung karena rasanya enak dan gurih,tuturnya.
Kedepannya bu ela berharap produk tersebut dikembangkan secara terus menerus bila perlu skala besar, biar bisa dinikmati lokal maupun dikalangan luar desa, namun bukan hanya saya saja yang mengolah tetapi peran kelompok ibu pkk juga aktif. Usaha dan doa kami lakukan untuk desa, dan selalu berkoordinasi pada desa agar apa yang diperbuat hasilnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa secara bersama-sama.