Bapak Suaidi salah seorang petani yang tekun sekali menggarap lahan gambut milik suami kakk iparnya (Tamin). Kamis, 15 November 2018.
saat saya temui disalah satu steher di Desa Tebang Kacang. Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Bapak Suadi bercerita bagaimana luas lahan gambut yang digarap untuk bertani betul betul bermanfaat sehingga dalam satu hingga dua minggu dapat melakukan penin tanaman.
Tanaman daun bawang (Loncang orang tebang Kacang menyebutnya) menjadi salah satu tanaman Horti yang sebagian besar warga dusun Tebang Sari desa Tebang Kacang menekuninya. Dalam bincang saya dengan bapak Suaidi, Luas garapan lahan gambut menurutnya bervariatif namun rata rata luas lahan belum sampai setengah Ha termasuk lahan garapan bapak Suadi sendiri. Tetapi dengan sebanyak 15 hingga 17 galangan petani Loncang dapat dengan kontinyu melakukan panen. Satu galang kisaran panjangnya sekitar 12 hingga 15 deppa.
Hasil tani daun bawang (Loncang) dijual ke pasar pasar di Pontianak seperti pasar Flamboyan dan pasar Sentral, tak terkecuali pasar pasar terdekat di Kubu Raya sepeti pasar Alas Kusuma dan pasar Keramat dimana sebagian warga juga menjual hasil taninya ke pasar pasar tersebut. Belakangan, harga daun bawang cendrung fkuktuatif kadang 15000, 20000, 24000, hingga paling mahal yakni 30000. Menurut bapak Suadi kebetulan harga daun bawang/Loncang saat ini 15000, karena akibat beberapa faktor salah satunya banjir yang akhir akhir ini sudah masuk ke kebun kebun warga sehingga hasil tanaman kurang bagus(busuk).
Sebagai petani bapak Suadi menikmati pekerjaan tersebut. Pekerjaannya cukup sederhana keuntungan yang didapat juga memuaskan. Selain dijual hasil panin bisa dikonsumsi sendiri kadang juga d bagi bagikan ke tetangga sebelah.